AUTOMOTIVE LESSON
Sejenak waktu belajar serta saling sering dan berkomunikasi tentang Dunia Otomotif
Kamis, 02 Januari 2014
Sabtu, 20 Oktober 2012
SISTEM BAHAN BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR
Motor bakar adalah salah satu jenis mesin kalor, yaitu
mesin yang mengubah energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah
tenaga kimia bahan bakar menjadi tenaga mekanis. Sebelum menjadi tenaga
mekanis, energi kimia bahan bakar diubah dulu menjadi energi termal atau panas
melalui pembakaran bahan bakar dengan udara. Pembakaran ini ada yang dilakukan
di dalam mesin kalor itu sendiri dan ada pula yang dilakukan di luar mesin
kalor.
Motor pembakaran dalam sendiri terbagi menjadi dua
jenis utama, yaitu Motor Bensin (Otto) dan Motor Diesel. Perbedaan kedua jenis
motor tersebut sangat jelas sekali yaitu jika motor bensin menggunakan bahan
bakar bensin (premium), sedangkan motor diesel menggunakan bahan bakar solar.
Perbedaan yang utama juga terletak pada sistem penyalaannya, di mana pada motor
bensin digunakan busi sebagai sistem penyalaannya sedangkan pada motor diesel
memanfaatkan suhu kompresi yang tinggi untuk dapat membakar bahan bakar solar.
Kamis, 27 September 2012
Pembagian Mesin Berdasarkan Pembakarannya
Setelah
mengetahui pengertian-pengetian mesin di pembahasan sebelumnya maka kita bisa
menarik satu kesimpulan inti bahwa mesin itu adalah tempat pembakaran dan
hasilnya gerak mekanik. Nah, membahas tentang pembakaran, mesin terbagi lagi atas 2
jenis yaitu :
1.
Mesin pembakaran
dalam (combustion internal)
2.
Mesin pembakaran
luar (combustion External)
Mesin Pembakaran Luar atau
External Combustion adalah mesin yang bekerja dimana letak
pembakarannya terletak pada dinding bagian luar. Contoh mesin yang menggunakan
sistim Pembakaran Luar / External Combustion adalah Mesin Uap, seperti Kereta
Api Uap, Kapal Uap dll.
SISTEM KEMUDI
Sistem kemudi berfungsi mengatur arah kendaraan
dengan cara,membelokkan roda depan. bila roda kemudi diputar, kolom kemudi
meneruskan putaran ke roda gigi kemudi. roda gigi kemudi ini memperbesar momen
putar, sehingga menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk menggerakkan roda depan melalui
sambungan-sambungan kemudi (steering linkage).
Pada perkembangan teknologi saat ini
sangat pesar dan akan selalu maju setiap tahunnya, mendorog manusia untuk
selalu kritis mengikuti perkembangan teknologi yang menjadi salah satunya ialah
perkembangan Sitem Kemudi dari Sistem konvensional beralih ke power steering.
A.
System
kemudi Konvensional
Sistem kemudi konvensional ialah
Sistem kemudi yang menyalurkan perpindahan gaya pengemudiannya secara mekanis.
Gambar 1.1 Sistem Kemudi tipe Recirculating Ball
Prinsip kerja
Bila kemudi diputar, steering coulumn akan
meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Streering gear akan memperbesar
tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen yang lebih besar untuk menggerakkkan
roda depan melalui steering lingkage.
Sistem kemudi konvensional terdiri atas komponen - komponen sebagai berikut :
1. Roda kemudi: Komponen ini berfungsi untuk menerima gaya pengemudian dari tangan pengemudi.
2. Steering coloumn dan main shaft : Komponen ini berfungsi untuk meneruskan gaya pengemudian dari roda kemudi.
3. Steering gear box: Komponen ini menerima gaya pengemudian dari steering shaft untuk diteruskan ke pitman arm.
4. Link - link ( tuas - tuas kemudi ) : Komponen ini berfungsi untuk meneruskan gaya pengemudian dari pitman arm ke roda - roda depan mobil.
B. Power Steering
Power steering membantu pengemudi untuk mempermudah memutar roda kemudi. Manfaatnya, pengendalian mobil lebih mudah dan berfungsi optimal. Power steering ada dua macam: sistem fluida dan sistem elektrik. Sistem fluida menggunakan minyak power steering untuk menggerakkan steering box.

Gambar 1.2 Power Steering
Komponen - komponen power steering hampir sama dengan komponen - komponen sistem kemudi konvensional , namun hanya ada sedikit perbedaannya, yaitu :
1.Vane pump: berfungsi untuk mensirkulasikan minyak power steering di dalam komponen - komponen power steering.
2.Gear box : gear box untuk power steering berbeda dengan gear box tipe steering konvensional.
3.Pipa pendingin : berfungsi mendinginkan suhu minyak power steering untuk dialirakan kembali ke vane pump.
4.Pipa bertekanan : adalah pipa dari vane pump menuju gear box yang berfungsi mengalirkan minyak power steering dari ke gear box.
5.Pipa pengembalian : adalah pipa pengembalian minyak power steering dari gear box menuju pipa pendingin.
Lebih lengkapnya Prinsip kerja dapat di lihat di sini
Sistem kemudi konvensional terdiri atas komponen - komponen sebagai berikut :
1. Roda kemudi: Komponen ini berfungsi untuk menerima gaya pengemudian dari tangan pengemudi.
2. Steering coloumn dan main shaft : Komponen ini berfungsi untuk meneruskan gaya pengemudian dari roda kemudi.
3. Steering gear box: Komponen ini menerima gaya pengemudian dari steering shaft untuk diteruskan ke pitman arm.
4. Link - link ( tuas - tuas kemudi ) : Komponen ini berfungsi untuk meneruskan gaya pengemudian dari pitman arm ke roda - roda depan mobil.
B. Power Steering
Power steering membantu pengemudi untuk mempermudah memutar roda kemudi. Manfaatnya, pengendalian mobil lebih mudah dan berfungsi optimal. Power steering ada dua macam: sistem fluida dan sistem elektrik. Sistem fluida menggunakan minyak power steering untuk menggerakkan steering box.
Gambar 1.2 Power Steering
Komponen - komponen power steering hampir sama dengan komponen - komponen sistem kemudi konvensional , namun hanya ada sedikit perbedaannya, yaitu :
1.Vane pump: berfungsi untuk mensirkulasikan minyak power steering di dalam komponen - komponen power steering.
2.Gear box : gear box untuk power steering berbeda dengan gear box tipe steering konvensional.
3.Pipa pendingin : berfungsi mendinginkan suhu minyak power steering untuk dialirakan kembali ke vane pump.
4.Pipa bertekanan : adalah pipa dari vane pump menuju gear box yang berfungsi mengalirkan minyak power steering dari ke gear box.
5.Pipa pengembalian : adalah pipa pengembalian minyak power steering dari gear box menuju pipa pendingin.
Lebih lengkapnya Prinsip kerja dapat di lihat di sini
C.
Troubleshooting
Penyakit
yang sering menimpa perangkat power steering yaitu masalah kebocoran yang
mengakibatkan minyak berkurang sehingga tekanan juga menurun serta membuat setir
berat, bila diputar paksa serta ditahan menimbulkan bunyi yang berdengung
Komponen yang paling sering mengalami kerusakan yaitu sil, biasanya karena peranti ini berumur lama. Tekanan yang terus-menerus membuat sil yang tua bakal robek. Paling sering yang kena yaitu sil steering rack, gejalanya setir terasa berat, terdapat tetesan minyak di bagian bawah mesin.
Paling gampang dengan melihat sekitar permukaan rack yang dipenuhi pelumas. Jika dibiarkan dapat menular ke komponen lain, disebabkan cairannya lama-lama berkurang. Sebelum terlambat ganti yang baru. Jumlahnya 1 set ada 10 buah sil. Sil yang lain yang juga sering jebol yakni yang terdapat pada pompa, gejalanya mirip, yaitu setir berat serta minyak sering habis. Cara mudah mengetahuinya dengan melihat kondisi pompa. Bila disekujur bodinya terdapat minyak, berarti terdapat kebocoran.
Komponen yang paling sering mengalami kerusakan yaitu sil, biasanya karena peranti ini berumur lama. Tekanan yang terus-menerus membuat sil yang tua bakal robek. Paling sering yang kena yaitu sil steering rack, gejalanya setir terasa berat, terdapat tetesan minyak di bagian bawah mesin.
Paling gampang dengan melihat sekitar permukaan rack yang dipenuhi pelumas. Jika dibiarkan dapat menular ke komponen lain, disebabkan cairannya lama-lama berkurang. Sebelum terlambat ganti yang baru. Jumlahnya 1 set ada 10 buah sil. Sil yang lain yang juga sering jebol yakni yang terdapat pada pompa, gejalanya mirip, yaitu setir berat serta minyak sering habis. Cara mudah mengetahuinya dengan melihat kondisi pompa. Bila disekujur bodinya terdapat minyak, berarti terdapat kebocoran.
Kemudian slang, merupakan peranti penyalur cairan ini jika
tertekuk atau sudah getas bisa pecah, akibatnya isi minyak akan berkurang, bisa
juga disebabkan klem-klemannya sudah kendor. Dapat diketahui dengan melihat
ujungnyya, apakah dibasahi oleh minyak atau tidak. Terutama buat pengikat,
gunakan yang tidak melukai slang agar lebih aman. Bila kebocoran dicuekin saja
bisa merusak kipas pompa, karena tidak terdapatnya minyak yang lewat sehingga
ujung kipas tergores.
Jika masih tetap tidak diperbaiki, dapat meyebabkan dinding kipas baret pula. Kalau sudah seperti ini tidak bisa direkondisikan lagi, harus ganti baru dan ongkosnya mahal, sekitar 1 jutaan. Penyakit akibat kurang cairan lainnya adalah as steering rack baret karena tidak terdapatnya pelumasan yang maksimal, dan bisa membuat oli keluar. Cirinya, dengan melihat permukaan as dengan membuka karet pelindungnya yang banyak rembesan pelumas.
Jika masih tetap tidak diperbaiki, dapat meyebabkan dinding kipas baret pula. Kalau sudah seperti ini tidak bisa direkondisikan lagi, harus ganti baru dan ongkosnya mahal, sekitar 1 jutaan. Penyakit akibat kurang cairan lainnya adalah as steering rack baret karena tidak terdapatnya pelumasan yang maksimal, dan bisa membuat oli keluar. Cirinya, dengan melihat permukaan as dengan membuka karet pelindungnya yang banyak rembesan pelumas.
Kamis, 14 Juni 2012
Pengertian Mesin
Pengertian mesin
hingga sekarang telah banyak di cetuskan oleh orang-orang otomotif dengan
berbagai tafsiran dengan intinya ialah mesih itu menghasilkan gerak mekanik.
Pencetusan ini bermaksud untuk mendefinisikan Mesin atau memberikan membatasi
hal-hal apa saja berkenanaan dengan mesin sehingga perkembangan dan proses
pembelajaran akan lebih fokus dan efisien. Bila dahulu mesin di kenal dengan
apa saja yang bisa membuat suatu benda atau objek bergerak sehingga angin dan
layar kapalpun bisa di sebut Mesin. Namun kini sesuai perkembangan IPTEK Mesin
dikenal sebagai benda yang menghasilkan gerak pada objek (kendaraan) sebagai
hasil pembakaran dari campuran bahan bakar dan udara.
GAMBAR MESIN
Namun berlepas dari itu, ada beberapa
pengertian mesin yang bisa di jadikan patokan:
“Mesin ialah
rangkaian beberapa elemen yang bekerja dengan singkron untuk menghasilkan gerak
harmonis.”
Langganan:
Postingan (Atom)